Minggu, 26 Mei 2013

CREDIT CARD (1)



By : @arindacecilia

Cecil Lovers, taukah anda bahwa negera kita Indonesia pernah menduduki posisi 5 besar “cyber crime” tertinggi di dunia, akan tetapi sejak tahun 2011 posisi tersebut terus  bergeser hingga tahun 2013. Akan tetapi anda tetap harus wasapada karena kejahatan pembobolan kartu kredit masih marak di Indonesia. Salah satu kasus pembobolan kart kredit yang terjadi di Indonesi :

“Pembobolan kartu kredit melalui internet. Tersangka membobol kartu kredit milik seorang WNA (warga negara asing) melalui sistem data bank lewat internet. Tersangka membobol data pemegang kartu kredit dengan cara menggunakan sejumlah program, kemudian tersangka belanja melalui transaksi kartu kredit milik warga negara asing, yakni Norwegia, Australia, dan Amerika Serikat, dengan kerugian sekitar Rp 1,5 miliar.”
(Kasus diambil dari Metrotvnews.com  - Jakarta, Selasa, 15 Juni 2010).
Sekarang saya akan menjelaskan beberapa  modus pembobolan kartu antara lain :
1. Karena hilang ataupun dicuri (bisa jadi ditemukan oleh orang lain dan digunakan sebelum pemilik melakukan pemblokiran)
2. Tidak sampai ke pemegang (pelaku mencegat kurir pengantar kartu kredit atau bahkan memang ada kerja sama antarkeduanya. Kemudian digunakan sebelum sampai pada pemiliknya.
3. Pencatutan data pemegang kartu (Pelaku menggunakan informasi kartu kredit melalui data pribadi si pemilik, kemudian menggunakannya untuk berbelanja. Dan ini biasa terjadi saat transaksi online.
Setelah modus yang biasa digunakan, saya akan bahas cara yang biasa digunakan oleh si pelaku kejahatan untuk mengetahui nomor kartu dan nomor PIN si korban atau nasaba.

Cara yang biasanya dipakai para pelaku kejahatan pembobolan ATM :
  1. Mengintip nomor PIN dari calon korban dari belakang antrian lewat bahu korban yang sedang melakukan transaksi pada mesin ATM.
  2. Memasang kamera kecil (Spycamera) dan Card reader pada mesin ATM. Mesin card reader berfungsi untuk merekam data dari magnetic stripe kartu ATM, sementara kamera kecil yang tersembunyi digunakan untuk mengintip atau merekam nomor PIN korban saat menggunakan keypad ATM.
  3. Membaca Record Terakhir :Nah kalau cara yang satu ini tergolong berbahaya dan canggih. anda tidak akan menemukan keanehan atau sesuatu yang tidak wajar di dalam anjungan atau ruangan ATM, modus kejahatan ATM yang satu ini telah banyak terjadi di luar negeri, cara kerja kejahatan ini membaca record terakhir dari transaksi mesin ATM dengan menggunakan kartu ATM kosong (akan tetapi kartu ATM tersebut telah di program untuk berkerja membaca transksi terakhir dari mesin ATM), dan seandainya si korban atau nasabah melaporkan kejadian seperti ini pada bank yang bersangkutan, tentu si korban akan di tuduh melakukan penipuan, karena transaksi yang dilakukan valid. Kenapa dianggap Valid ? karena biasanya si pelaku kejahatan ikut mengantri transaksi ATM di belakang anda, dengan demikian selisih waktu penarikan uang pun hanya beda beberapa menit, sehingga anda akan dianggap menarik uang secara berturut-turut oleh pihak bank. Bagaimana menghindari kejahatan seperti ini? caranya sangat sederhana, setelah anda melakukan transaksi pengambilan uang atau transaksi apapun yang anda lakukan di mesin ATM, dan setelah kartu anda keluar dari mesin ATM, anda tinggal memasukan kartu anda kembali dan memasukan PIN yang salah atau melakukan cancel, jadi record terakhir yang dibaca atau terekam oleh pelaku adalah PIN yang salah.
Wah, canggih banget ya ? Tapi kita jangan sampai kalah pintar dari pelaku. Karena ada alternatif tindakan pencegahan untuk menghindari terjadinya kejahatan kartu ATM , diantara adalah :
  • Pihak Perbankan sebaiknya menambah security camera disetiap sudut di lokasi mesin ATM atau di ATM .
  • Anda sebaiknya selalu menyimpan nomor pengaduan yang dberikan oleh bank untuk di simpan di handphone anda, anda bisa menanyakan langsung pada customer service bank anda.
  • Pengawasan dilingkungan perbankan harus semakin di perketat.
  • Dan harus banyak waspada ya, karena kejahatan muncul tidak hanya karena niat si pelaku, tapi juga karena ada kesempatan. So waspadalah waspadalah !
Oke, kita sudah bahas masalah pembobolan kartu ATM, lalu bagaimana dengan kartu kredit Cecil Lovers ?
Ternyata eeh ternyata, para pelaku kejahatan Kartu Kredit memiliki mesin pembuat kartu. Mesin encoding data pada magnetic stripe kartu sesuai dengan data yang terekam pada kartu asli. kartu ini sering dipakai untuk membuat tanda pengenal ID card, kartu anggota, dan lain-lain. Bahan bakunya bisa dibeli dari luar negeri maupun dari bank di dalam negeri yang kemudian dicetak sesuai aslinya. Lalu beberapa dugaan alternative dalam pencurian data korban adalah :
  1. Data dan nomor awalnya didapat dengan cara Skimming. Apa itu “Skimming” ???
Skimming artinya merekam secara elektronik data pada magnetic stripe skimming, biasanya si pelaku kejahatan dalam mencuri data dan nomor dari kartu kredit asli akan menitipkan Skimming tersebut di Restoran, hotel, Toko, atau tempat-tempat pembayaran dengan istilah gesek, yang artinya harus ada keterlibatan orang dalam dari tempat-tempat tersebut, biasanya si kasir menyembunyikan SKIMMER di bawah meja dan melakukan dua kali penggesekan tanpa sepengetahuan pemilik kartu. (”wah parah yaa ? anda harus melototin kartu kredit anda terus saat melakukan transaksi, jangan berkedip ya ? hihi” )
Nah sekarang kita simak, modus yang  sering digunakan dalam tindak kejahatan Kartu Kredit umumnya :
  • Modus IDT (Identity Theft) yaitu pencurian Identitas orang lain yang dipake untuk tujuan melakukan kejahatan penipuan dan pemalsuan.
  • Modus ATO (Account take over) yaitu pencurian data orang lain yang bertujuan untuk mengendalikan rekening tanpa sepengetahuan pemilik rekening atau secara tidak sah.
  • Modus MTO (Merchant Take Over) yaitu pencurian data pemilik yang bertujuan mengendalikan atau mengambil alihnya secara tidak sah.
Oke, akhirnya selesai juga pembahasan kita tentang kejahatan Kartu Kredit dan ATM. Semoga bermanfaat dan menginspirasi ya Cecil Lovers. Duh senangnya bias berbagi :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar